Dorong Konsumen Pilih Mobil MPV dan SUV.

Sabtu, 06 Oktober 2012

Dorong Konsumen Pilih Mobil MPV dan SUV.


Infrastruktur RI Dorong Konsumen Pilih Mobil MPV dan SUV


Infrastruktur RI Dorong Konsumen Pilih Mobil MPV dan SUV
Tribun Jakarta/JEPRIMA

PT. Mercedes-Benz Indonesiamemamerkan ML 350 4MATIC untuk Segmen Sport Utility Vehicle (SUV)
 premium Tanah Air sehingga membuat para pecinta mobil sport kian bergairah dengan kehadiran
 Mercedes-Benz ML 350 di Indonesiapada ajang Indonesia International Motor Show ke-20 di
Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (20/9/2012). (Tribun Jakarta/Jeprima)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga konsultan internasional, Frost dan Sullivan, untuk Asia Pacific yang berbasis di Singapura menyatakan, dalam pembangunan di bidang infrastruktur transportasi di Indonesia memiliki beberapa dampak bagi industri otomotif di Indonesia pada 2025.
Masaki Honda, yang merupakan Principal Consultan Asia Pacific dari Frost dan Sullivan menyatakan, berdasarkan rencana pemerintah Indonesia untuk menggelontorkan dana sebesar 560 miliar dolar AS pada 2021-2030 untuk pembangunan infrastruktur dalam negeri. 70 persen dari total investasi tersebut adalah untuk pembangunan rel kereta dan jalan.
"Maka ada beberapa dampak utama untuk perkembangan otomotif di Indonesia," kata Masaki dalam seminar The 7th Indonesia Internastional Automotive Conference di Kemayoran, Jakarta, Senin (24/9/2012).
Adapun dampak-dampaknya adalah  mobil yang diproduksi diprediksi lebih banyak mobil MPV dan SUV daripada tipe sedan. Dikarenakan banyaknya jalan baru dan panjang yang dibangun lebih cocok bagi penggunaan mobil segmen MPV dan SUV.
Mobil irit bahan bakar akan menjadi favorit karena perjalanan jauh akan sering dilakukan seiring perkembangan pembangunan jalan.
Dalam rangka pembangunan jalan besar-besaran, maka permintaan akan mobil truk dan kendaraan berukuran besar akan semakin banyak, baik untuk mengangkut bahan bangunan ataupun alternatif transportasi komoditas dari daerah ke daerah.
Bandara dan pelabuhan akan mengembangkan fasilitas kargo untuk kendaraan berukuran besar. Bus untuk perjalanan jarak jauh akan lebih diperlukan seiring konektivitas antar daerah semakin mudah.
Sedangkan, bagi pemerintah dampak pembangunan tersebut adalah pemerintah akan menyediakan dana yang cukup besar untuk pembangunan jalan. Bujet yang disiapkan oleh pemerintah diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan saat itu.
Infrastruktur yang dibangun akan beriringan dengan pembangunan di bidang transportasi dipusat dan daerah. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, ke depannya akan lebih kepada persaingan bisnis bagi para pelaku di bidang transportasi dan perhubungan.
"Pengeloaan yang tepat sasaran merupakan kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur. Nilai investasi pada 2021-2030 yang sebesar 560 miliar dolar AS terbilang naik cukup signifikan dibanding investasi pada 2010-2020 yang hanya sebesar  373 miliar dolar AS," kata Masaki Honda. 
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, M Zulfikar
Sumber : tribunnews.com

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Pasang Emoticon !

Posting Komentar